Sabtu, 17 April 2010

Penelusuran Gua Ngingrong MADAWIRNA

Kronologi Kegiatan Penelusuran Gua Ngingrong MADAWIRNA Kronologi penelusuran Gua Ngingrong ini dibuat untuk menginformasikan kejadian yang sebenarnya dan juga untuk menghindari kesimpang siuran berita atas kejadian yang sebenarnya terjadi. Hari kamis 19 02 2009 Pukul 10.30. WIB :Fax datang dari TRANS TV kepada Madawirna UNY di terima fahcda (ketua Madawirna), yang isinya Permohonan Penawaran Kerjasama (Taping) untuk acara program TRANS TV Harmoni Alam yang akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 Februari 2009 (Fax terlampir). Hari senin 23 02 2009 Pukul 11.00. WIB :P ihak TRANS TV datang untuk memaparkan konsep acara sekaligus survei lokasi goa di Wonosari. Rencana awal pihak TRANS TV ingin meliput Goa Jomblang kemudian dari Madawirna menawarkan beberapa alternatif lain salah satunya goa Nginggrong, setelah mensurvei beberapa Goa (hanya sampai mulut goa) akhirnya pihak TRANS TV memutuskan untuk memilih Goa Ngingrong dengan berbagai pertimbangan. Hari rabu 25 02 2009 Pukul 13.00. WIB :Team Madawirna UNY berangkatan menuju Gua Ngingrong di desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Warga Madawirna yang terlibat berjumlah 10 orang yang terdiri dari 4 Perempuan dan 6 laki-laki ( M Reza Efendi, Yosep Kurniawan, Rina Wiji A, Lelly A, Budi Kurniawan, Denis D, Isti Mudrikah, Kurnia Arif, Cristiana). Dalam penelusuran ini di bagi menjadi dua, Tim explore ( tim yang masuk gua ) dan tim Standby ( tim yang berada di luar gua atau basecamp ).Tim tiba di lokasi lokasi pukul 15.00 WIB atau 3 sore dan langsung ploting tugas untuk persiapan penelusuran dengan mengutamakan safety prosedure. Persiapan selesai pukul l 4.00 WIB, lalu tim mengadakan briefing. Tim yang akan masuk gua atau tim Explore, terdiri dari 8 orang 4 perempuan dan 4 laki-laki. (Reza Efendi, Yosep Kurniawan, Ahmad Ben bella, Denis Devito, Lelly AFIDT, Isti Mudrikah, Cristiana dan Rina W. Astuti ), sedangkan Tim Standby 2 orang ( Budi Kurniawan dan Kurnia Arif ). Tim explore berencana melakukan penelusuran dengan target waktu yang sudah di tentukan yaitu pukul 24.00 tim explore sudah keluar dari gua ngingrong. Pukul 17:00. WIB :Tim mulai melakukan penelusuran gua. Saat tiba di pitch ( titik kedalaman ) pertama, Isti melakukan rigging ( membuat lintasan ) dan dibantu asisten rigging. Sesuai kesepakatan tim, Isti tetap sebagai orang pertama yang mencoba lintasan. Isti turun lintasan sampai teras sebelum danau dan menunggu tim yang diatas turun. Kemudian Denis menuruni lintasan menyusul Isti. Pukul 19.00. WIB :Karena lamanya riggingman (isti) membuat lintasan maka Reza berinisiatif untuk mengambil alih posisi Isti yang sudah berkordinasi terlebih dahulu dengan Yosep dan Ben Bella yang dianggap tepat untuk mengambil suatu keputusan mengingat rencana awal adalah target waktu. Reza kemudian menuruni lintasan menyusul Denis dan Isti, lalu Reza dan Denis turun dari teras dan menyeberangi danau untuk memasang lintasan di pitch 2. Ben bella lalu menuruni lintasan membawa peralatan untuk rigging, pelampung dan makanan. Setelah sampai di posisi Isti, Ben bella langsung menyeberangi danau untuk mentransfer peralatan rigging dan pelampung untuk Reza dan Denis, sementara Drybag yang berisi makanan di letakkan di bibir danau. Ben bella lalu naik ke tempat Isti di teras. Kemudian Ana turun, saat Ana sampai di tempat Isti dan Ben bella, tiba-tiba terdengar teriakan dari Yosep yang berada di pith 1 bahwa air besar datang. Ben bella lalu berteriak kepada Reza dan Denis bahwa ada banjir. Ana kemudian berusaha ascending melawan arus air menuju pitch 1. Setelah Ana sampai di pitch 1, arus air semakin deras dan semakin banyak. Tim yang berada di pitch 1 ada empat orang (Yosep, Rina, Lelly dan Ana). Sedangkan dua orang ( Ben bella dan Isti) berada di teras yang terletak di antara pith 1 dan danau, sementara dua orang lainya ( Reza dan Denis) berada di pith 2. Selama beberapa jam tim terjebak di dalam gua dan komunikasi yang dilakukan tim yang berada di pith 1, teras dan pith 2 menggunakan cahaya lampu senter dan peluit sebagai signal untuk memberi tahu bahwa keadaan baik-baik saja. Setelah air mulai surut, Yosep mencoba untuk keluar gua. Isti dan Ben bella naik ke pitch 1, sementara Denis dan Reza masih tertahan di pitch 2 karena air danau yang masih dalam dan arus yang masih sangat deras. Sesampainya di luar, Yosep kaget karena di luar Gua sudah banyak orang. Ternyata orang – orang tersebut dari Vertical Rescue sedang Observasi untuk merencanakan survei kedalam goa. Setelah berkoordinasi dengan orang-orang yang di luar lalu Yosep masuk lagi bersama team rescue untuk membantu tim keluar dari dalam gua. Hari kamis 26 02 2009 Pukul 02.00. WIB :Tim yang berada di picth 1 ( Lelly, Ana, Isti, Rina, Ben bella ) keluar di bantu tim Vertical Rescue dan Bahari Rescue. Sedangkan Yosep dan beberapa orang lagi masih di dalam Gua untuk merescue Denis dan Reza. Fachda yang menyusul ke lokasi mencoba berkoordinasi dengan tim rescue yang sudah berada di lokasi untuk mengetahui kondisi orang yang berada di dalam gua tapi tidak mendapat kejelasan sehingga beberapa saat kemudian Fachda masuk menyusul tim untuk membantu proses rescue. Setelah sampai pitch 1, Fachda dan tim Bahari dengan alat standard seperti peralatan SRT (Single Rope Techniqe) dan pelampung, turun mendekati posisi Denis dan Reza yang berada di pitch 2 dan mencoba untuk komunikasi dengan mereka. Kemudian atas beberapa pertimbangan, Fachda menyeberangi danau untuk menjemput Denis dan Reza. Pukul 04.00. WIB :Fachda berhasil menjemput Reza dan Denis menyeberang danau. Denis kemudian naik ke pitch 1 disusul oleh Reza, Fachda lalu tim dari Bahari Rescue. Pukul 07.00 seluruh tim baik tim rescue atau tim dari Madawirna sudah berada di luar Gua dan beristirahat. Kemudian ada orang dari Satkorlak datang menyalami tim yang sedang beristirahat, dan menemui Agus Ghandi pimpinan Vertical rescue dan meminta data orang yang melakukan penelusuran gua. Setelah itu tim dari Bahari pamitan pulang di susul oleh tim vertical rescue, sedangkan tim dari Madawirna tetap dilokasi baik orang yang baru masuk gua atau yang terjebak maupun yang menyusul ( semua Warga Madawirna tetap berada di lokasi ) dan beristirahat sambil menunggu tim dari Trans TV, untuk pengambilan gambar (syuting) pada program acara Harmony Alam. Pukul 14.00. WIB :Tim dari Trans TV datang dan briefing dengan Tim Madawirna dan langsung melakukan pengambilan gambar. Pukul 16.00. WIB :Tim Madawirna menemani Tim Trans TV untuk explore ke dalam gua ngingrong dengan leader Fachda. Sekitar pukul 19.00 Tim Trans TV dan Tim Madawirna keluar dari Gua ngingrong. Pukul 21.00. WIB :Seluruh warga Madawirna UNY yang ada di lokasi briefing untuk persiapan penelusuran dihari sabtu guna mencoba mencari alat yang hanyut terbawa air. Hari sabtu 28 02 2009 Pukul 06.00. WIB :Tim Madawirna masih di lokasi untuk melakukan Penelusuran Gua untuk mencari alat yang hanyut pada saat Penelusuran Pertama, dan personil yang masuk berjumlah 11 orang yang terdiri dari Reza, Yosep, Bella, Jiman, Amri, Fachda, Denis, Nunuk, Ari Anton dan Asep. Pukul 08.00. WIB :P ersiapan penelusuran goa, 11 personil langsung menuju mulut goa, (Asep) dengan membawa alat komunikasi berupa HT bertugas standby di mulut goa, antara mulut goa ke Pitch 1 (Anton) berjaga dengan membawa HT, di Pitch 1, 2 orang berjaga (Jiman dan Ari) dengan membawa HT. Pukul 09.00. WIB :7 orang turun menuju ke Pitch 2, sampai didanau ke2 (Nunuk) standby ditepi danau setelah menyebrangi danau (Amri) standby diPitch 3. Pukul 10.30. WIB :5 personil tersisa (Fahda, Denis, Reza, Bella, Yosep) turun kedanau ke 3 dan melakukan penyisiran/pencarian alat yang hanyut, dengan menempuh jarak kurang lebih 10 s/d 30m dari danau ke 3 pencarian langsung membuahkan hasil, pertama di temukan 1 Throwingbag, 1 Drybag yang berisi makanan, 1 Tali kernmantel dinamis, dan 1 pelampung. Pencarian terus dilakukan sampai ujung Goa (sump) dan team tidak menemukan sisa alat yang hilang yaitu berupa 1 karentmantel statis 50 m berwarna putih, 2 taklebag dan 1 camera digital. Pukul 13.30. WIB :Team langsung memutuskan untuk mengakhiri pencarian karena mendapat kode dari teman-teman diluar bahwa kondisi luar goa sedang hujan. Pukul 15.30. WIB :Seluruh team sudah sampai di Pitch 1, kecuali Bella yang masih di danau pertama antara Pitch 1 Pitch 2 dan Fahda sedang cleaning di Pitch 2. Pukul 16.00. WIB :Tiba-tiba Anton memberitahukan personil di Pitch 1 melalui HT kalau debet air bertambah, dan benar ada banjir lagi walaupun tidak sebesar banjir di hari pertama. Kemudian team memberitahukan ke Bella dan Fachda untuk waspada,karena dikondisi masih memungkinkan untuk naik maka team mengistruksikan agar meraka segera naik. Pukul 16.30. WIB :Seluruh personil sudah sampai Pitch 1, dan langsung keluar dari dalam goa, menuju basecamp. Sekaligus mengecek alat dan packing. Pukul 19.00. WIB :Tim dari Madawirna kembali kesekertariat Madawirna UNY. Catatan:  Secara umum keadaan seluruh team yang terlibat dalam keadaan baik-baik saja dan masih tetap malakukan aktivitas sesuai yang direncanakan.  Dengan adanya kejadian ini maka sebagai orang yang menggeluti dunia kepetualangan khususnya penelusuran gua adalah suatu pelajaran yang sangat berharaga sekali dan merupakan evaluasi bagi kami semua dalam melaksanakan kegiatan kedepan untuk lebih memperhatikan semua hal yang dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian tersebut diatas. Yogyakarta, 1 Maret 2009

~ by madawirna on 30 April 2009.

Boyolali Produksi Yoghurt Susu Sapi

Yogyakarta, Cybernews. Yoghurt yang bercitarasa asam dan tekstur agak kental terbuat dari susu yang difermentasi. Kebiasaan mengonsumsi yoghurt akan membuat keseimbangan usus menjadi lebih baik, kesehatan usus terjaga, proses metabolisme lancar, serta kekebalan tubuh meningkat.

Berangkat dari itu, tiga mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yaitu Isti Mudrikah, Ivada Afrianti dan Udin Priyono mencoba memproduksi yoghurt berbahan susu sapi. Mereka kemudian melakukan penelitian yang melibatkan warga masyarakat Sambungrejo, Mliwis, Cepogo, Boyolali.

Menurut Isti, Selasa (17/11), di daerah Boyolali khususnya Kecamatan Cepogo, sebagian besar penduduknya beternak sapi perah. Dari hasil ternak tersebut penduduknya dapat menghasilkan susu sapi murni. Satu ekor sapi dapat menghasilkan sekitar 5 liter susu perhari. Susu di bawa ke penampungan untuk dijual dan hasil penjualan susu tersebut digunakan para penduduk setempat untuk menambah penghasilan.

Namun harga jual susu di penampungan masih sangat rendah. Harga jual susu sapi murni di pabrik lebih tinggi daripada harga jual di penampungan.

Melalui pelatihan itu, warga yang semula hanya mengkonsumsi susu dengan cara dipanaskan lalu diminum atau dijual ke penampungan dengan harga murah, diharapkan dapat meningkatkan penghasilan melalui cara pengolahan susu yang berbeda.

Yoghurt susu sapi buatan mahasiswa UNY bersama masyarakat Cepogo kini sudah mulai dijual, meski masih dalam skala kecil.

( Bambang Unjianto /CN12 )


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Modern House Design